

Lidikcyber.com, Bireuen – Dalam rangka memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan kebutuhan pokok pasca bencana banjir, Bupati Bireuen H. Mukhlis, ST bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Bireuen, Geulanggang Gampong, Kecamatan Kota Juang, Rabu (3/12/2025).
Kegiatan sidak ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam menjaga ketertiban pasokan pangan serta mencegah terjadinya kenaikan harga yang dapat membebani masyarakat, khususnya kelompok berpenghasilan rendah.
Dalam tinjauan tersebut, Bupati Mukhlis mengingatkan para pedagang agar tidak menaikkan harga secara tidak wajar. Pemerintah telah mengeluarkan surat edaran yang melarang praktik kenaikan harga yang tidak sesuai dengan kondisi pasar.
“Pemerintah mengizinkan pedagang mengambil keuntungan, namun tetap dalam batas kewajaran. Jangan sampai masyarakat miskin menanggung beban berlebih di tengah situasi bencana,” tegas Bupati.
Berdasarkan hasil dialog dengan pedagang ikan, daging, sembako dan sayur mayur, diketahui bahwa kenaikan harga dipengaruhi terbatasnya pasokan akibat akses logistik dari Medan, Aceh Tengah dan Sumatera Utara yang masih terganggu. Meningkatnya biaya angkutan juga menjadi faktor utama.
Pemerintah Kabupaten Bireuen memastikan bahwa kenaikan tersebut masih dalam batas wajar berdasarkan hasil pengecekan langsung ke pedagang grosir dan eceran.
Terkait kelangkaan gas elpiji 3 kg, Bupati Mukhlis menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk percepatan distribusi tambahan ke wilayah Aceh, khususnya Kabupaten Bireuen.
Selain itu, Pemkab Bireuen menegaskan akan meminta aparat penegak hukum menindak pihak yang menyalah gunakan BBM bersubsidi. Secara distribusi, pasokan BBM ke SPBU di Bireuen berada dalam kondisi normal.
Menindak lanjuti keluhan masyarakat mengenai mahalnya tarif jasa penyeberangan di Kutablang, Pemerintah Kabupaten Bireuen telah meminta pengelola boat untuk menyesuaikan tarif maksimal sebesar Rp10.000 sekali penyeberangan.
Bupati Mukhlis mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk para pelaku usaha, untuk meningkatkan empati serta menjaga stabilitas harga demi kelancaran pemulihan pasca bencana.
“Kami mengimbau agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi bencana untuk meraup keuntungan berlebih. Pemerintah akan terus melakukan pemantauan dan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi,” tutup Mukhlis.(wydn)