

Lidikcyber.com, Sumut – Sejumlah pakar teknologi digital menghadirkan inovasi pemanfaatan peta satelit untuk membantu pemantauan titik-titik pengungsian korban banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Teknologi ini dinilai mampu memberikan data yang lebih cepat, akurat, dan terintegrasi bagi pihak terkait dalam penanganan bencana.
Melalui sistem pemetaan berbasis citra satelit dan analisis data geografis, lokasi pengungsian dapat dipantau secara real time. Informasi tersebut mencakup persebaran pengungsi, akses jalur evakuasi, hingga kondisi wilayah terdampak banjir yang sulit dijangkau secara langsung akibat terputusnya infrastruktur.
Salah satu pakar digital menjelaskan bahwa teknologi ini sangat membantu pemerintah daerah, tim relawan, dan lembaga kemanusiaan dalam menentukan prioritas bantuan. Dengan data visual yang diperbarui secara berkala, distribusi logistik, layanan kesehatan, serta evakuasi lanjutan dapat dilakukan secara lebih terarah dan efisien.
Selain itu, pemanfaatan peta satelit juga memungkinkan deteksi dini terhadap potensi banjir susulan. Analisis curah hujan, ketinggian air, dan perubahan tutupan lahan dapat menjadi dasar pengambilan keputusan cepat untuk mengantisipasi risiko yang lebih besar.
Pemerintah daerah menyambut baik kehadiran teknologi tersebut dan berharap dapat diintegrasikan dengan sistem penanggulangan bencana yang sudah ada. Sinergi antara keahlian digital dan kebijakan kebencanaan dinilai menjadi langkah strategis dalam meningkatkan respons darurat serta meminimalkan dampak bencana terhadap masyarakat.
Dengan dukungan teknologi peta satelit, diharapkan penanganan banjir di Sumatera tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga lebih terencana, berbasis data, dan berorientasi pada keselamatan serta pemulihan korban bencana.
Wakil Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara (BEM FH UISU), A. Panjaitan, menilai penggunaan teknologi digital berbasis satelit sangat membantu upaya kemanusiaan dalam situasi darurat bencana.
“Teknologi peta satelit memberikan gambaran nyata terkait sebaran pengungsi dan kondisi wilayah terdampak. Data ini sangat penting agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih,” ujar A. Panjaitan, Selasa (15/12/2025).
Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital dalam penanganan bencana juga mencerminkan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pakar teknologi, dan pemerintah. Informasi yang diperoleh dari citra satelit dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan yang cepat dan berbasis data.
Selain memantau lokasi pengungsian, peta satelit juga berfungsi untuk mengidentifikasi akses jalan, kondisi infrastruktur, serta potensi banjir susulan. Hal ini dinilai krusial untuk menjaga keselamatan pengungsi maupun relawan di lapangan.(red)