Diduga Pernyataan Lurah Aur Terkesan Bela Oknum Kepling Aniaya Satpam Gereja Karedral

0 0
Read Time:1 Minute, 14 Second

 

Lidikcyber.com, Medan – Seharusnya pernyataan Lurah Aur Reza Purba S.STP, yang mengungkapkan bahwa Kepala Lingkungan IX bernama Penok tidak ada melakukan pemukulan terhadap Satpam yang menjaga Gereja Katedral tidak sesuai dengan pemberitaan disalah satu media online.

Pasalnya, dalam pemberitaan media online tersebut bahwa Penok diduga ada melakukan pemukulan Satpam Gereja Katedral yang diketaui bernama Dohot Situmorang.

Informasi yang beredar, Penok dan temanya diduga melakukan pemukulan Dohot Situmorang, Minggu 25/6/2023) sekira pukul 23:30 Wib, di depan Gereja Katedral di Jalan Pemuda.

Kini Penok dan kawan-kawannya sudah dilaporkan Dohot Situmorang Satpam Gereja Katedral di Kantor Polisi dengan No.LP/B/439/VI/2023/SPKT/Polsek Medan Kota Polrestabes Medan/Polda Sumut.

Sementara, atas insiden kejadian yang dialami Dohot Situmorang, Dohot mengalami luka pada bagian pelipis dekat matanya.

Ironisnya, Lurah Aur Reza Purba S.STP, saat dikonfirmasi team awak media melalui pesan WhatsApp, Kamis (29/6/2023) terkait anggota bawahannya yang melakukan penganiayaan terhadap Satpam (Security) yang menjaga keamanan di Gereja Katedral yang bernama Dohot menjawab”, Semua hanya terjadi kesalah pahaman dan kini sedang di proses aparat kepolisian Polsek Medan Kota, team awak media melakukan koordinasi untuk mencari tahu cerita sebenarnya dari kedua belah pihak.

“ Hanya kesalah pahaman Kepala Lingkungan IX saat menjalankan tugasnya bang. Permasalahan berawal dari Sampah yang kini lagi prioritas sesuai program Bapak Walikota Medan menjaga kebersihan” ungkapnya.

Pak Reza Mengatakan, dari keterangan kepala Lingkungan IX, Penok bahwa ia tidak ada melakukan pemukulan terhadap satpam Gereja tersebut” Ucapnya.
(Team / Red).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page